Apa Itu Target Behavior - Elshobah Digital Marketing

Apa Itu Target Behavior Dan Behavioral Targeting? Pahami Agar Iklan Kamu Berhasil

Apa Itu Target Behavior – Ada dua istilah yang sangat mirip namun ternyata memiliki penerapan yang sangat berbeda. Keduanya yaitu target behavior dan behavioral targeting. 

Jika kamu  menganggap keduanya sama, itu salah. Meskipun memiliki nama yang hampir mirip, namun ada perbedaan. Keduanya saling melengkapi dalam strategi pemasaran namun  berbeda. 

Target behavior membantu menentukan tujuan kampanye, sementara behavioral targeting membantu mencapai tujuan tersebut dengan menyajikan iklan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens yang tepat.

Jika kamu ingin memahami apa itu target behavior, perbedaannya dengan behavioral targeting. Juga cara menulis target behavior dan contohnya, akan dijelaskan disini. Simak secara perlahan dan pahami dengan hati-hati ya.

Apa Itu Target Behavior? Alasan Kita Perlu Tahu

Target behavior atau perilaku target adalah perilaku spesifik yang diinginkan dari audiens setelah mereka terpapar iklan atau kampanye pemasaran. 

Ini adalah tujuan akhir dari kampanye pemasaran, yang diukur melalui tindakan nyata dari audiens, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mengklik tautan. 

Mengetahui apa itu target behavior sangat penting karena memungkinkan pemasar untuk menyusun strategi yang efektif. Dan mengarahkan usaha mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Menulis target behavior dapat membantu iklan agar: 

  1. Lebih efisien dan membantu memfokuskan usaha dan sumber daya pada taktik yang paling mungkin berhasil.
  2. Dengan menetapkan target behavior, pemasar dapat mengukur keberhasilan kampanye mereka berdasarkan apakah perilaku tersebut tercapai atau tidak.
  3. Mengetahui dan menetapkan perilaku yang diinginkan membantu dalam membuat konten yang lebih relevan dan menarik bagi audiens.

Perbedaan antara Target Behavior dan Behavioral Targeting

Selain Target Behavior dan Behavioral Targeting. Dua konsep yang sering digunakan dalam pemasaran, namun memiliki arti dan aplikasi yang berbeda. 

Memahami perbedaan antara keduanya akan membuat pemasar tidak bingung dan tahu langkah persiapan iklan atau pemasaran yang lebih cepat.

1. Dilihat dari definisi

  • Target behavior mengacu pada perilaku spesifik yang diinginkan dari audiens setelah mereka terpapar iklan atau kampanye pemasaran. 
  • Behavioral targeting adalah teknik pemasaran yang melibatkan pengumpulan data tentang perilaku pengguna untuk menyajikan iklan atau konten yang lebih relevan. 

2. Contoh Penerapan

  • Target behavior: Meningkatkan penjualan produk dengan mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian online, mendorong join grup, atau mengajak download aplikasi. 
  • Behavioral targeting: Menampilkan iklan sepatu kepada pengguna yang sebelumnya telah mencari sepatu di mesin pencari atau mengunjungi situs e-commerce sepatu. Menyajikan promosi khusus kepada pengguna yang sering berbelanja di kategori tertentu, atau menargetkan iklan berdasarkan lokasi.

3. Fokus 

Target behavior lebih fokus pada hasil akhir atau tujuan dari kampanye pemasaran. Dan berhubungan dengan tindakan spesifik yang diharapkan dari audiens.

Sedangkan behavioral targeting fokus pada pengumpulan dan analisis data perilaku pengguna untuk menargetkan iklan. Jadi, strategi pemasarannya didasarkan pada perilaku pengguna sebelumnya.

Baca Juga: Rekomendasi harga jasa seo Bandung untuk UMKM

Cara Menulis Target Behavior & Mengukurnya

Menulis target behavior yang baik memerlukan pemahaman mendalam tentang audiens, tujuan kampanye, dan tindakan spesifik yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa langkah untuk menulis target behavior yang efektif:

1. Tentukan Tujuan Kampanye

Mulailah dengan menetapkan tujuan kampanye yang akan kamu buat. Apakah Kamu  ingin meningkatkan penjualan, mendapatkan lebih banyak pelanggan, atau meningkatkan kesadaran merek?  

2. Kenali Audiens

Pelajari siapa audiens yang akan kamu target, termasuk demografi, minat, dan kebutuhan mereka. Ini akan membantu Kamu menyesuaikan pesan dan metode komunikasi yang paling efektif. Sehingga iklan lebih dapat diterima.   

3. Identifikasi Perilaku Spesifik

Tentukan perilaku spesifik yang Kamu inginkan untuk audiens lakukan. Misalnya, apakah Kamu ingin audiens mengklik iklan, mengisi formulir, atau membeli produk?

4. Gunakan SMART Criteria

Pastikan target behavior kamu adalah: Specific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu).

Contohnya, “Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam waktu 3 bulan melalui kampanye iklan online.”

Setelah semuanya dibuat, lanjutkan dengan merancang pesan iklan yang jelas dan menarik, yang secara langsung mengarahkan audiens untuk melakukan perilaku yang diinginkan.

Gunakan call-to-action (CTA) yang kuat dan persuasif. Lalu uji pesan dan strategi tersebut secara bertahap melalui iklan atau kampanye. Evaluasi hasilnya dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Baca Juga: Cara memulai bisnis hijab online step by step untuk pemula

Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilannya? 

Mengukur target behavior memerlukan alat dan metrik yang tepat untuk melacak dan menganalisis perilaku audiens. Berikut adalah beberapa cara untuk mengukur target behavior:

1. Google Analytics

Adalah alat yang sangat berguna untuk melacak perilaku pengguna di situs web Anda. Anda dapat mengukur metrik seperti jumlah pengunjung, durasi sesi, halaman yang dikunjungi, dan konversi.

2. Conversion Tracking

Gunakan alat pelacakan konversi untuk mengukur seberapa banyak audiens yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian. 

Alat seperti Google Ads Conversion Tracking atau Facebook Pixel dapat membantu dalam hal ini. Dan jangan lupa untuk mengumpulkan data secara manual jika ada leads masuk. 

Hal ini untuk mencegah bisnis manager terbanned dan data hilang sepenuhnya. 

3. Survei dan Feedback

Sebelum membuat iklan berbayar, lebih awal lagi kamu bisa melakukan survei kecil-kecilan pada beberapa orang. Mintalah pendapat mereka. 

Misalnya, jika kamu menjual produk A dengan spesifikasi seperti ini dan itu, apakah menurut mereka produk itu bagus? dan apakah mereka akan rela mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya. 

4. A/B Testing

Tidak ada yang paten dalam iklan. Cara terbaik untuk tahu apakah kampanye sudah tepat atau belum dengan melakukan testing. 

Lakukan A/B testing untuk membandingkan dua versi iklan atau halaman arahan yang berbeda. Dan lihatlah mana yang lebih efektif dalam mendorong target behavior atau target iklan yang ingin dicapai. 

Baca Juga: Contoh pembuatan landing page untuk beriklan di facebook atau meta

Malas Beriklan? Coba Gaet Organik Dengan SEO

Apa-Itu-Target-Behavior-Elshobah-Digital-Marketing-2

Jika kamu lelah dengan berikan, mungkin ada baiknya mencoba cara organik seperti SEO. Hasilnya memang tidak instan, tapi bisa bermanfaat untuk jangka panjang. 

Tentu saja SEO butuh ketekunan dan hasil yang lama. Jadi, jika kamu serius untuk membesarkan sebuah brand, SEO google bisa dicoba. 

Lihat lebih banyak informasi tentang SEO di blog  elshobah digital agency, atau konsultasi langsung bersama tim kami untuk keseluruhan prosesnya. Kami siap membantumu untuk memulai dengan tepat. 

Demikian penjelasan apa itu target behavior , contoh dan opsi SEO yang dapat kamu coba. Semoga berhasil untuk setiap strategi pemasarannya!

Share this post

More Post